Translate

Kamis, 07 Februari 2019

Sewa Rumah Toko di Jalan Mujair, Depok (Available, update 7 Feb 2019)

(#Disewakan) Rumah Toko di Komplek Jalan Mujair 8, Depok
(disebelah rumah praktek Dokter Gigi M.A. Hafizah)

*update 7 Feb 2019, rumah toko sedang dalam kondisi Available

Rumah dan Toko 2 Lantai dengan 6 Ruangan Yang Terhubung
notes:
*Foto dibawah ini belum update)
**Harga tercantum setelah galeri foto dibawah ini dan dapat dinegosiasi
***Kontak informasi ada di paling bawah tulisan blog ini


Alamat :
Jl. Mujair 8 No.49, RT.1/RW.9, Depok Jaya, Pancoran MAS, Kota Depok, Jawa Barat 16436

Lokasi di Google Maps:



FOTO RUMAH TOKO 

(Tampak Depan dan Jalanan Raya Komplek)







(Tampak Dalam Toko A)

*Pintu Rolling Door
*Ada pintu samping (warna biru) yang menuju keluar toko dan tangga putar samping toko menuju atas
*Ada kipas hexos dan ventilasi
*Ada jalur penghubung keruangan sebelah (Toko B)








(Tampak Dalam Toko B)

*Pintu Rolling Door
*Ada tangga menuju ruang atas
*Ada jalur penghubung keruangan sebelah (Toko A dan C)
*FYI, pintu kaca sudah dilepas 





(Tampak Dalam Toko C)
*Pintu Rolling Door
*Ada tangga menuju ruang atas
*Ada jalur penghubung keruangan sebelah (Toko B)
*Ada kamar mandi






(Tampak Dalam Ruangan di atas Toko A)
*Ada tangga luar menuju ruang bawah
*Ada pintu samping menuju tangga
*Ada jendela yang dapat dibuka untuk ventilasi udara

**gambar menyusul

(Tampak Dalam Ruangan di atas Toko B)
*Ada tangga didalam menuju ruang bawah
*Ada jendela yang dapat dibuka dan menuju balkon






(Tampak Dalam Ruangan di atas Toko C)
*Ada rak yang dapat digunakan
*Ada jendela
*Ada kamar mandi






Rabu, 17 Juni 2015

Bubur Ayam Bang Tatang Yang Menantang

Sore itu menjelang pulang kantor saya dan teman-teman kantor berencana untuk makan bersama. Setelah memikirkan beberapa opsi tempat yang enak dan lokasi yang tidak jauh, kami memilih untuk menyicipi kuliner yang katanya sudah terkenal lama. Nama tempat dan makanannya adalah Bubur Ayam Bang Tatang.

Ketika diceritakan teman, saya tak percaya bahwa bubur ayam tersebut terlihat berantakan dan tidak menarik, tapi rasanya enak dan ramai pengunjung. Namun setelah melalui macet sore saat pulang kerja dari kawasan M.H. Thamrin dan menuju daerah Rawa Belong, saya langsung percaya. Tempatnya kecil kira-kira ukurannya 4x6 meter dan tidak mewah, biasa saja, tapi pengunjungnya selalu saja memenuhi kursi dan meja yang disediakan.

Saya dan yang lain lalu memesan 5 porsi bubur ayam beserta minumannya. Dalam hitungan menit bubur tersebut hadir dengan tampilan yang tidak menarik namun membuat berpikir cara makanannya. Maklum, saya baru pertama kali melihat mangkok bubur ayam yang penuh dengan toping irisan ayam yang digoreng. Dan karena saya pecinta bubur ayam yang diaduk, maka dengan pelan-pelan bubur itu saya aduk. Ternyata penuh tantangan ternyata untuk mengaduk tanpa tumpah.Haha

Cicipan pertama bubur ini, rasanya memang enak, tidak seperti bubur pada biasanya. Saya pribadi merasakan ada rempah-rempahan dalam bubur tersebut, tidak tahu apa itu di dalam bubur atau ayamnya. Tapi rasa itu membuat saya menikmati hingga habis dan malas untuk beranjak dari tempat duduk. Karena memang ramai sekali, mau tak mau tidak bisa bertahan lama dan ngobrol sejenak tentang makanannya.

Harga bubur ayam Bang Tatang ini cukup lumayan di kantong, per porsi Rp. 22.000,- , minuman S-Tee Rp. 4000,-/buah. Untuk setengah porsinya Rp. 16.000,-. Dan jika buburnya ingin dibawa pulang, harganya beda lagi yaitu Rp. 23.000,-/porsi.

Lokasi tempat jualan bubur ayam Bang Tatang:

Minggu, 03 Februari 2013

Amanda dan Rudi (part 1)

Alkisah ada seorang remaja putri yang bersedih karena telah kehilangan seseorang dari keluarga, yaitu ayahnya. Ia pergi dari rumahnya untuk menenangkan diri, berjalan perlahan menuju taman dekat rumahnya. Hingga sampai di taman ia duduk di salah satu kursi yang tersedia, ia menangis tiada henti sampai banyak orang yang memperhatikannya. Tak lama kemudian datanglah seorang pemuda yang sedang memakan coklat duduk disebelahnya. Ia mencoba perlahan mengajak ia bicara, tapi ia bungkam. Tapi pemuda itu terus bicara hingga akhirnya remaja itu pun bicara.

Pemuda (P) : (Sambil memakan coklat) Hei kamu, kenapa menangis?
Remaja Putri (RP) : .... (diam dan masih menangis)
P : (Menghabiskan makannya lalu bicara lagi) Yah, dicuekin. Padahal cuacanya lagi cerah begini, tapi malah ada yang sedih.
RP : ....
P : Pasti sedang kehilangan sesuatu. Ya namanya juga ada yg datang, pasti cepat atau lambat akan pergi. Gak enak sih, tapi ya mau gimana lagi. 
RP : (Sejenak berhenti menangis, terdiam, lalu menangis lebih kencang)
P : Yahh, tuhh kan bener. Hemhh,, gimana ya. Susah sih emang buat relain. Tapi mending dinikmatin aja. Asik tau. hehe. (Tertawa kecil mencoba menghibur remaja putri tersebut)
RP : (Berhenti menangis lalu memandang sejenak pemuda tersebut dan menamparnya)
P : Awwwwwww... Kok kamu tampar aku? Apa yang salah?
RP : (Sambil terisak-isak) Kamu sok tau. Tau apa kamu tentang aku. Kamu kan belum tau siapa aku.
P : (Mengelus pipinya yang ditampar) Hehe. Akhirnya kamu bicara juga. Abisnya susah banget sih diajak ngobrol aja. Gak boleh tau cwe cantik nangis disini. (Sambil memberi sebagian coklat yang ia makan) Nih coba deh makan coklat ini, mudah-mudahan kamu gak sedih lagi.
RP : (Diam dan memandang langit yang berlawanan dengan pemuda tersebut)
P : Yahhhhh diem lagi, bener nih gak mau coklatnya. Enak lho, rasanya kaya makan coklat Belgia yang kaya di iklan TV itu. Apalagi ada kacang medenya. Emhhh nyam.. nyamm..
RP : (Menengok cepat ke pemuda tersebut, lalu dengan cepat mengambil coklat yang berada di tangannya.)
P : Hufftt... (Sambil mengelus dada) Kirain mau di tampar lagi. Mau juga toh coklatnya, kirain ngak doyan. haha.
RP : (Sembari makan coklat) Kamu siapa sih?
P : Aku Rudi, kamu siapa? (Memberikan tangannya untuk bersalaman)
RP : (Tak memperdulikan tangan Rudi dan terus memakan coklat dengan perlahan) Enak.
P : (Menarik kembali tangannya) Hah? Enak? Nama kamu enak?
RP : Bodoh. Coklat ini enak maksudnya.
P : Ohhh.. Iyalah aku yang beli. Pasti enak. hehe.
RP : (Memandang Rudi dengan muka jutek lalu kembali makan coklatnya) Namaku Amanda. 
P : Ohhh Amanda. Hemh.. (Diam sebentar) Enak banget ya coklatnya. Sampai udah tinggal bungkusnya begitu. Mau lagi?
RP : Emang masih ada?
P : Ngak sih. Kalo mau, tinggal beli tuh di warung situ. (Sambil menunjuk warung dekat taman)
RP : Yahhh... kirain masih ada.
P : Yeeeee keenakan dia sih. hahaha. 
RP : Kenapa? Gak suka? (Muka jutek)
P : (Muka tertawa lalu berubah menjadi muram) Yah, dia sih galak banget.
RP : (Tertawa geli) Hehe. Thanks ya.
P : (Mengerutkan dahinya sambil menatap Amanda)
RP : (Dengan suara pelan dan penuh bersahabat) Kenapa? Aneh ya? hhi. Thanks ya di udah coba menghibur. Ya walaupun aneh sih. Tapi its okelah. hhe. (Tersenyum ke Rudi)
P : Hihi. Kirain kamu kesambet sampe bisa berubah drastis bgitu. hahaha. (Tertawa geli)
RP : Enak aja! (Mendorong pemuda itu hingga sampai terjatuh & Amanda bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Rudi)
P : Eh, mau kmana?

Perbincangan pun berlanjut sambil berjalan dan Rudi pun berhasil untuk menghibur Amanda. Rudi yang memang orangnya ramah tapi agak sok tau ini terus mengajak Amanda bicara. Tapi Amanda diam dan terus berjalan menuju ke sebuah tempat.


#Continue

Amanda dalam perjalanannya terlihat serius menuju ke tempat yang Rudi belum mengerti. Rudi pun dalam perjalannya menggerutu terus menerus karena Amanda tidak merespon pertanyaannya ataupun celotehannya.

Rudi (R) : Nda, sebenernya kita mau kemana sih? 
Amanda (A) : (Diam)
R : Ini perjalanannya kok lewat-lewat kebon gini ya. (Menepok-nepok kakinya) Banyak nyamuk lagi. Emang kamu gak takut ya? Apalagi jalannya sama cowo yang belum dikenal banget kaya aku.
A : (berhenti berjalan dan menghadap Rudi) Terus kenapa? Emang berani?
R : (Kaget dan berhenti berjalan karena Amanda) Ehhh... emhhh...aaaa.. beeee....

Amanda pun melanjutkan perjalanannya dan menghiraukan kegugupan Rudi yang bingung menjawab pertanyaan Amanda.

Tak lama kemudian Rudi pun mendengar suara air dan ia melihat sebuah kolam besar yang jernih sehingga ikan yang didalamnya pun terlihat. Di sisi lainnya juga ada air terjun kecil yang diatasnya ada sungai mengalir menuju kolam besar tersebut. Rudi yang tidak berceloteh lagi setelah pertanyaan Amanda terakhir pun berubah menjadi terkesima melihat pemandangan alam yang belum dia lihat sebelumnya.

R : Wooooowwww.... keren banget, Nda. (Menuju kolam dan mencelupkan tangannya ke air) Ihhh dingin lagi. Seger, Nda. Ini enak banget pasti kalo berenang. Berenang yuk, Nda. Hehe. 
A : Ihh ogah. Tapi emang tempat ini bagus banget sih. Udah lama aku gak kesini. Terakhir beberapa tahun lalu sama papa nemenin dia mancing. (sambil menunjuk batu besar yang menjorok ke kolam) Tuh, papa suka banget mancing disitu. Disini emang ikannya gede-gede, apalagi tempatnya gak rame. Jadi gak ada saingan, itu jadi point lain kenapa papa suka mancing disini. hehe.

Amanda pun berjalan kembali ke arah batu itu. Rudi yang tidak diajak terus mengikuti Amanda dibelakangnya. Mereka berdua lalu duduk dan melanjutkan obrolannya.

R : Terus sekarang papa kamu masih suka mancing kan?
A : (Menarik nafas dalam-dalam sambil menatap ke langit) Ya mungkin masih.
R : (Muka bingung) Kok mungkin?
A : (Dengan suara memelas) Ya mungkin, abis aku kan gak tau lagi.
R : (Mengerutkan dahi dan lalu dia teringat) Ohhh... jangan jangan kamu sedih di taman tadi ituuu...
A : (Menjitak pelan kepala Rudi) Bodoh banget sih. Gak sensitif nih jadi cowo.
R : Hehe. (sambil mengelus kepalanya yang dijitak tadi) Abis kamu kan belum cerita apa-apa. Lagian emangnya aku dukun yang tau pikiran kamu kaya gimana. Kalo aku dukun sih, kamu udah aku jampe-jampe buat aku suruh-suruh. haha. 
A : (Dengan nada manja dan menggeser duduknya membelakangi Rudi) Ahhh kamu mah nyebelin.
R : Yahhh dia ngambek. Maaf deh. Yaa.. Yaaa.. (tangannya Rudi colek-colek ke lengan Amanda)
A : (Menggeser duduknya kembali ke samping Rudi) Iya dimaafin kok.
R : Nah gitu dong. Hehe.
A : Hehe. (Tertawa memaksa)
R : Terus kamu sedih banget kaya tadi di taman kenapa?
A : (Menatap Rudi dan berbicara dengan nada serius) Kasih alasan yang logis ke aku kenapa aku harus cerita ke kamu?
R : (Muka bingung) Yaaa gimana yaa..
A : (Memotong omongan Rudi) Ahh gak jelas. Gak usahlah aku cerita, gak penting. (menoleh ke arah berlawanan wajah Rudi)
R : (Mencubit lengan Amanda)
A : Awwww... (menghadap kembali ke wajah Rudi) Apaan sih cubit-cubit. Sakit tau.
R : Hehe. Sakit ya. Ya sama sih aku juga sakit kalo dicubit. Jadi ya mungkin karena kita sama-sama manusia yang sakit jika dicubit, jadinya aku merasa  sakit juga kalo negliat cewe cantik sedih di taman sendirian gitu. hehe. 
A : Dihh gombal banget kamu. (Sambil ngedorong bahu Rudi dan tertawa kecil bersama Rudi)

Suasana kembali hening setelah kegombalan Rudi dan lalu Amanda memulai bercerita.

A : (Dengan nada pelan dan memelas) Hari ini itu tepat papa aku 2 tahun ninggalin aku, ade dan mama. Aku kangen sama dia. Tapi gak tau lagi cara sampein kangennya. Apalagi aku anak pertama, jadi diminta mama untuk bantu urusan rumah, ade, ini, itu. Cape, Di, tapi ya mau gimana lagi. Emang keadaannya udah begini.
R : (Menarik nafas) Berat juga ya kehidupan kamu. Hemhh. (Rudi lalu memangku kepalanya di tangan kanan yang berpijak kepada paha kakinya.) Ya memang harus begini sih. Jadi ya harus enjoy aja jalaninnya.
A : Tapi gimana ya, Di. Aku kaya ngerasa gak mampu. Sebelum papa gak ada, aku hidup sangat berkecukupan, mungkin bisa dibilang lebih. Tapi semenjak waktu itu, semua keadaan berubah. Aku bingung harus gimana lagi.
R : (muka bingung untuk kesekian kali) Waktu itu kenapa, Nda?
A : (terdiam sejenak dan bingung) Hemhh.. emhhh... gak apa-apa kok, Di. (mencari-cari alasan) Eh, pulang yuk, udah sore dan mendung, keliatannya mau hujan. Gak asik kan kalo kita keujanan sebelum sampe rumah.
R : (dengan muka yang masih bingung tapi juga malas bergerak) Yahhh, Nda. Kan masih enak disini. Nanti aja deh. Gpp hujan, kan suasananya makin keren kalo hujan disini.
A : (dengan nada kesal) Ohh,, jadi kamu masih mau disini. Yaudah aku pulang ya. (Berjalan menuju arah pulang)
R : (Tersentak bangun menghampiri Amanda) Ehh.. ehh.. Nda. Jangan ninggalin aku dong. 
A : (masih dengan nada kesal) Bodo!

Mereka berdua pun akhirnya berjalan menuju ke rumah Amanda. Seperti halnya sebelum menuju ke kolam, celotehan Rudi lagi-lagi tidak di respon sama Amanda. Sepanjang perjalanan Amanda berjalan menuju rumahnya dan Rudi pun mengikuti dari belakang. Rudi pun merasa ada yang aneh dengan sikap Amanda di kolam tadi yang tiba-tiba tidak mau melanjutkan cerita tentang papanya.

Tiba sampai di depan rumah Amanda yang tidak terlalu besar tetapi dengan suasana yang rapi dan bersih.

A : (Menengok kebelakang karena merasa ada yang mengikuti) Loh kamu masih ngikutin aku?
R : (Muka bingung) Ohhh,, emang gak boleh ya?
A : (Dengan ngejawab terbata-bata) Ya gak apa-apa sih. Kirain kamu udah ninggalin aku karena aku tinggalin begitu aja tadi di kolam.
R : Hehe. Gak lah, aku harus pastiin kamu sampai rumah. Kan kalo kamu kenapa-kenapa, kasian nanti ade dan mama kamu nyariin. 
A : Hemh gitu. Yaudah. Sekarang aku udah sampai rumah. Terus kamu mau apa?
R : (Bingung lagi) Mau apa ya. Yaaa mau pulang juga.
A : Ohh gitu. Yaudah. Dahh. (Senyum dan Melambaikan tangannya)
R : (dengan muka bingung, senyum maksa dan gerakan tangan terpaksa) Hemhh... hehe.. Dahh juga Amanda.

Rudi pun berjalan menuju tempat kostnya yang tidak jauh dari rumah Amanda. Dia masih tetap berpikir tentang keanehan Amanda. Tetapi karena ia belum mendapat informasi yang banyak. Jadi ia tidak terlalu memikirkan dan berharap esok hari akan bertemu kembali.

#Continue

Minggu, 16 Desember 2012

Kenapa harus takut salah?


Saat ini atau dari dulu kala ada beberapa peraturan secara formal/informal dinyatakan secara tidak langsung/langsung bahwa manusia harus melakukannya dengan benar tanpa kesalahan. Dan ketika kita sadar bahwa kita salah atau divonis bersalah, lalu setelah itu akhirnya kita menjadi merasa aneh, malu dan selalu menyalahkan diri tanpa ada habisnya. Seperti contoh kasus yang beritanya beredar di Jepang bahwa masyarakatnya selalu saja ada yang bunuh diri karena perasaan malu kepada masyarakatnya, atau hal itu disebut Altruisik.
Sebenarnya jika manusianya bisa menyikapi rasa bersalah dengan santai atau enjoy, hal tersebut bisa menjadi sebuah kekuatan, bukan kelemahan. Lagian perasaan bersalah adalah hal yang sangat lumrah manusia rasakan dan itu sah-sah saja.
Dalam hal ini saya mencoba menemukan 10 point ketika saya merasakan perasaan bersalah, dan saya coba putar sudut pandangnya, yaitu :

  1. Ketika kita salah, hal tersebut pasti akan "memancing" reaksi orang-orang yang selama ini diam & hanya membicarakan kita dari belakang. Hal tersebut sangat baik untuk orang tersebut karena akhirnya dia mengungkapkannya dan tidak lagi menutupinya.
  2. Ternyata bnyak orng yg peduli sama kita, buktinya ada sebuah respon saat kita melakukan kesalahan. Ya walaupun caranya mreka mnyampaikannya saat kita salah mmang tdak enak dirasa.
  3. Salah yang kita lakukan bisa juga menjadi pembuktian mana yang memang teman atau hanya sekedar "nebeng" pertemanan, karena salah bisa menjauhkan yang dekat atau makin mendekatkan yang sudah dekat.
  4. Saat kita mrasa salah, sebenarnya saat itu jga kita bisa tahu jalan lain yg mungkin itu adalah sebuah kebenarannya.
  5. Kita bisa berkomunikasi dengan orang2 yg tak terduga disaat melakukan kesalahan, ya walaupun resikonya first impressionnya mnjadi jelek.
  6. Rasa salah bisa menyadarkan diri kita dari sikap yang sombong dan berlebihan.
  7. Otak kita bisa menjadi jauh lebih kreatif saat merasa salah, entah itu dibuktikan dengan cara berkata-kata ataupun bersikap.
  8. Kesalahan membuktikan bahwa kita tetap manusia sejati dan bukan Tuhan yg selalu benar dan tanpa kesalahan.
  9. Kesalahan juga bisa membuat kita yang tadinya jauh dari aturan-aturan Tuhan yang sudah dibuat, menjadi akhirnya mengikuti aturan Tuhan tersebut.
  10. Yang pasti lagi, kesalahan bisa merubah sudut pandang kita yang tadinya lurus-lurus saja, akhirnya melihat dengan cara yang berbeda seperti saat saya menulis ini. :D

Mungkin itu 10 saja yang bisa saya pikirkan, dan sebenarnya bisa lebih jika dilihat dari kasus-kasus yang ada. Lagipula namanya sebuah kesalahan itu memang selalu saja dipandangnya sangat tidak mengenakan dari manusia lain yang melihat. Tetapi yang namanya kita hidup menjadi seorang manusia, maka kita mau gak mau, suka atau tidak harus menerimanya karena kesalahan adalah pasangan dari sebuah kebenaran. Jadi berbijaklah saat kesalahan menimpamu disaat terapuh yang kamu punya. Sekian.

*Mirza*

Sabtu, 31 Maret 2012

Bebasku Bertanggungjawab


Bagi gw, kebebasan itu adalah sebuah anugrah yang diciptakan Tuhan untuk kita nyaman dengan apa yang kita punya dan lakukan hari ini. Semua orang berhak untuk itu ketika ia memang tidak memiliki orang-orang yang perlu dipertanggungjawabkan. Tapi ketika kamu mempunyai orang-orang yang perlu dipertanggungjawabkan, seperti orang tua, keluarga, teman, sahabat, pacar atau siapapun. Maka dengan itu juga secara otomatis kebebasan yang kamu dapatkan itu sangat perlu dipertanggungjawabkan.
Begitu juga dengan berkomunikasi dengan orang-orang sekitar saat bertemu di tiap harinya, walau hari ini pasti akan tertutup oleh besok, tapi besok orang-orang akan menganggap bahwa itu adalah bagian dari sebuah sejarah yang terkadang perlu dipertanggungjawabkan kebenarannya. Inilah yang masih banyak disepelekan banyak orang, apalagi di saat dunia mulai modern seperti ini. Manusia bebas berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja, dan kapan saja dengan cara yang bagaimana saja. Tentu perubahan dulu hingga kini tidak terlepas dari sebuah keluarga baru di dunia media yaitu internet, plus media sosial yang sangat memfasilitasi untuk kita saling berkoneksi.
Dilihat dengan aspek-aspek diatas maka gw remaja berumur 22 tahun selalu berhati-hati melakukan komunikasi dengan manusia lainnya, terlebih jika itu dilakukan di dunia maya. Gw sangat sadar ketika diskusi, curhat, ngobrol, update status, dll itu dapat mempengaruhi keadaan disekitar gw. Walau sebenarnya hal tersebut tidak mudah, tapi setidaknya gw mencoba untuk benar-benar menjaga komunikasi yang akan dilakukan.
Setiap harinya, gw selalu mencoba berkomunikasi dengan orang-orang sekitar yang memang gw anggap perlu berkomunikasi, jika tidak lebih baik tidak berkomunikasi. Bebas yang gw punya itu punya aturan. Seperti yang sudah gw jelasin diatas bahwa gw selalu mempunyai tanggung jawab terhadap orang sekitar, itu berlaku selama gw hidup. Jadi bagi mereka yang tidak ingin adanya aturan, ya silahkan lebih baik tidak hidup di dunia ini.
Intinya bagi gw bahwa komunikasi itu tidak akan pernah bisa dihentikan, karena seperti pada hakikatnya bahwa manusia adalah makhluk sosial. Tapi ketika bebas berkomunikasi itu membuat para generasi seumur gw ini menjadi sebuah makna yang “kelewatan”, maka berarti mereka tidak akan pernah bisa menghargai dirinya dan orang lain.

Salam,
Mirza

(Tulisan ini dibuat untuk kompetisi “Bebas Ngeblog Bareng Indosat Mobile” dengan tema ‘Komunikasi Lengkap Seharian‘. Sebuah pendeskripsikan apa arti bebas komunikasi seharian buat gw dalam tulisan yang telah dimasukan ke blog www.mirzabasyiruddin.blogspot.com )

Rabu, 15 Februari 2012

Asiknya dunia danny

Namanya Andrian Maulana. Ia berumur 8 tahun dan sekarang tidak bersekolah. Setiap harinya ia hanya meminta sedikit rezeki dari para mahasiswa atau karyawan yang didatangi dari warung ke warung belakang kampus Universitas Al Azhar Indonesia. Kami selalu memanggilnya Dani karena ia selalu menjawab begitu ketika ditanya namanya. Ia seorang anak yang cerdas. Itu terlihat dari gaya meminta yang kadang tidak biasa, layaknya anak kecil atau adik yang ingin meminta uang jajan saja ke kami dengan merengek ataupun bercanda. Tak jarang juga ia selalu berinteraksi dengan beberapa mahasiswa untuk sekedar ingin bermain dengan game di phone tablet atau mengobrol saja. Cita-citanya pun seperti seumurannya, ia hanya ingin menjadi polisi untuk melawan orang-orang jahat. Haha. Itu lucu sekali.

Dani datang setiap pagi sekitar jam 9 atau 10 bersama ayah, ibu dan adiknya yang berumur 4 tahun dari KranjiBekasi Barat, Bekasi dengan menggunakan bajaj. Bapak ibunya ini juga bekerja bergantian di sekitaran kompleks Masjid Agung Al Azhar dan gedung Pekerjaan Umum untuk mengumpulkan botol-botol bekas pakai ataupun menunggu rezeki di jembatan penyebrangan busway Masjid Agung Al Azhar. Selalu begitu setiap harinya hingga pukul 10 malam menjelang dan mereka berkumpul untuk pulang bersama dengan menggunakan kendaraan yang sama.

Aku sempat bertanya apakah ia ingin sekolah atau tidak. Ia menjawab ingin, tetapi beberapa bulan lagi kontrakannya akan digusur dan akan pulang kampung saja dan akan bersekolah di sana. Entah akan seperti itu nanti atau tidak, aku pun berharap ia mendapat pendidikan yang setara dengan kecerdasannya saat ini. @mb. :)

Ini beberapa video keisengan yang awal mulanya dipegang Dani dan akhirnya saya melanjutkan.
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=_yu5Cd58Mf0]
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=epGdW9dXhEU]
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=1gWnW-8_H0A]
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=-ozYGaXaPns]
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=dFFmASk-RWA]
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=OYcYL3RARug]
[youtube http://www.youtube.com/watch?v=TnlhhlTJ1Qc]

Kamis, 24 Maret 2011

Dunia fantasi di pinggiran kota Bogor

Di akhir pekan beberapa bulan lalu saya mencoba mengunjungi salah satu tempat wisata alternatif bernama Tirta Sanita yang berada di pinggiran kota Bogor yaitu di sekitar perbatasan Tangerang – Bogor, tepatnya di daerah Ciseeng. Letaknya cukup jauh dan membingungkan pengemudi untuk yang datang pertama kali, karena penunjuk jalan yang mengarahkan kesana dapat dikatakan tidak ada dan satu-satunya cara adalah anda berhenti dan bertanya kepada masyarakat sekitar. Mungkin jika anda berada di BSD Tangerang, lalu dari BSD Junction, ambil arah lurus, terus saja hingga melewati kompleks The Green lalu mengikuti petunjuk jalan ke Puspitek. Di perempatan pasar Prungpung, ambil jalan yang lurus, nanti lokasi wisata ini terdapat di sebelah kiri jalan. Kira-kira jaraknya sekitar 22 km dari exit tol Serpong. Sebelum memasuki kawasan ini anda akan diminta untuk membayar sebesar Rp 1.000 / kendaraan untuk sumbangan lingkungan setempat. Kondisi jalan yang mengarah kesana pun sudah cukup bagus, dengan aspal walaupun di beberapa titik terdapat lubang, tetapi hati-hati saja jika membawa mobil kesana karena lebar jalanan biasa dilalui dua mobil berukuran minibus seperti Avanza yang menjadi tumpangan saya saat itu. Jadi, bila dilewati bus atau truk yang melintas, mobil-mobil lawan arah harus mengalah dengan berjalan perlahan dan meminggirkannya sedikit untuk memberi jalan untuk bus atau truk tadi.

Sesampainya disana, dari luar sebenarnya tempat itu tidaklah terlalu menarik. Tetapi bila dilihat dari tempat parkir yang sebesar lapangan bola, pengunjungnya banyak sekali. Dimulai dari bus wisata, mobil dan motor. Dan Dilihat dari plat nomor dari masing-masing kendaraan tersebut, ternyata pengunjung juga tidak hanya datang dari warga sekitar yang berplat huruf F saja. Tetapi juga dari Jakarta yang berhuruf plat B dan huruf-huruf plat lain yang saya kurang mengetahuinya.

Tempat wisata ini cukup menarik perhatian. Hampir di setiap akhir pekan tempat ini ramai dikunjungi oleh peminat dari kalangan keluarga atau muda mudi yang ingin bersenang-senang dengan permainan yang ada dan makan-makan dari restoran yang tersedia. Hal tersebut dikarenakan objek wisata alternatif ini memiliki permainan-permainan yang hampir mirip dengan Dufan atau Dunia Fantasi yang berada di Ancol, Jakarta Utara dan disesuaikan dengan keindahan alam, seperti Fancy Train yaitu kereta-keretaan, Bom-Bom Car, Monorel, Motor Cross, Bebek Air, Bola Air dan Rumah Balon. Walaupun tidak sebagus dan sebesar yang ada disana, tapi permainan ini cukup menghibur dan menyenangkan bagi pengunjung yang datang. Selain permainan-permainan tersebut, adanya Outbond, Education Farmer, penginapan, pemandian air panas, restaurant dan ruang pertemuan ini menambah daya tarik untuk tetap berada disana selama seharian atau menginap beberapa hari untuk menikmati fasilitas yang ada.
Tiket masuk ke lokasi ini tidaklah mahal, hanya sebesar Rp. 6.000,-/orang untuk anak-anak dan Rp. 8.000,-/orang untuk dewasa bila di hari libur dan akhir pekan. Dan tentunya tiket masuknya akan lebih murah apabila pengunjung datang pada hari biasa (hari kerja), yaitu kita hanya membayar Rp. 4.000,-/orang untuk anak-anak dan Rp. 6.000,-/orang untuk dewasa. Hal ini adalah strategi wajar marketing untuk membuat hari biasa tidak kalah ramai dari hari libur ataupun akhir pekan.

Walupun tempat hiburan alternatif ini tidak begitu mengagumkan dan bagus seperti yang ada di kota-kota besar dengan kecanggihan tekhnologi dan fasilitas yang high class. Tapi tempat ini layak anda coba untuk menjadi alternatif berwisata dan tetap bisa berkumpul bersama keluarga tanpa mengeluarkan biaya yang besar dan juga menghilangkan kepenatan dari rutinitas kerja dengan udara dan wilayah sekitar yang masih hijau. Selamat berlibur.